Menyesal, Dua Mahasiswa Tersangka Pembuangan Bayi Menangis

Menyesal, Dua Mahasiswa Tersangka Pembuangan Bayi Menangis
Menyesal, Dua Mahasiswa Tersangka Pembuangan Bayi Menangis
Stevanus Andre Wahyu, 19, dan Sarah Walalangi, 20, tak bisa lagi menyembunyikan rasa sedih dan penyesalan mereka. Dua mahasiswa yang menjadi tersangka kasus pembuangan bayi di Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur itu menangis setelah memainkan reka ulang peristiwa yang digelar Kamis (31/1).

Mengenakan seragam tahanan berwarna oranye, keduanya menjalani 18 adegan. Dimulai dari proses kelahiran di sebuah klinik. Selanjutnya, ada beberapa adegan selepas kelahiran ketika Sarah mengalami pendarahan dan dibawa ke rumah sakit.

Pada adegan ke-12, keduanya sudah sampai Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang. Di bawah pengawalan anggota Polsek Tenggarong Seberang, keduanya tampak kooperatif mengikuti proses reka ulang tersebut.

Dipimpin Kanit Reskrim Polsek Tenggarong Seberang Ipda Hadi Winarno, keduanya menceritakan dan menunjukkan satu demi satu lokasi yang disasar dalam pembuangan bayi tersebut. "Jadi, pada adegan ke-12 ini, Sarah membuang bayi di sebuah semak-semak sekitar 50 meter dari jalan. Sedangkan Wahyu menunggu di kendaraan," terang Hadi dikutip dari Kaltim Post (Jawa Pos Group), Minggu (3/2).

Mengendarai sepeda motor bernopol KT 2592 PZ, dia meninggalkan bayi tersebut yang akhirnya ditemukan warga. Beruntung, warga bernama Empa yang bermaksud ingin buang air kecil menemukan bayi malang tersebut.

Sehabis menjalankan 17 adegan, Sarah dan Wahyu langsung menangis. Mereka mengaku begitu menyesal. Terlebih, mereka terbayang wajah anaknya saat dibawa keluarga.

"Saya teringat anak saya. Sempat dibawa kemarin," ujar Wahyu lalu dibenarkan oleh Sarah yang tampak menyeka air matanya.

Kuasa hukum keduanya, Masdianto, mengatakan kliennya begitu kooperatif dan telah mengakui perbuatannya. Selain masih muda, penyesalan keduanya diharapkan bisa meringankan hukuman.

Pihaknya pun berencana mengajukan penangguhan penahanan dengan tujuan menikahkan pasangan itu secara adat. Sebelumnya, warga Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur, mendadak geger.

Sekitar pukul 16.00 Wita, seorang bayi laki-laki ditemukan di semak-semak tak jauh dari jalan raya. Di bawah terik matahari, bayi tersebut tampak menangis dan akhirnya ditemukan warga yang melihatnya.



Sumber :  jawapos.com
Advertisement

Baca Juga :