Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyebut kelas menengah di Indonesia semakin hari semakin naik dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu diutarakan Jokowi dalam acara Temu Silaturahmi Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah dengan Calon Presiden RI Periode 2019-2024, di MG Setos, Semarang, Sabtu (3/2).
"Perlu saya ingatkan bahwa kelas menengah Indonesia semakin hari akan semakin naik," kata Jokowi.
Fakta itulah, menurut Jokowi, yang akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik. Kenaikan skala usaha juga diproyeksikan akan terus terjadi dengan dinamis.
"Yang usaha super mikro jadi usaha mikro. Usaha mikro naik jadi kecil. Kecil jadi menengah. Memang tahapannya seperti itu," katanya.
Ia menambahkan, nantinya lima tahun ke depan akan banyak deregulasi dan banyak debirokratisasi sehingga mempercepat semuanya. "Kita ingin kayak di BKPM, kalau ingin izin datang ke BKPM, dua jam bisa dapat sembilan izin. Dua jam untuk sembilan izin. Ini satu izin bisa berbulan bulan. Sembilan izin bisa bertahun-tahun. Ini hanya dua jam. Artinya apa, kecepatan akan terus kita bangun," katanya.
Jokowi menegaskan, reformasi struktural harus dikerjakan. Sebab, tanpa itu sulit bagi Indonesia untuk bisa memenangkan kompetisi karena apapun ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara lambat.
"Enggak ada ceritanya negara besar kalahkan negara kecil. Ke depan negara yang cepat akan kalahkan negara yang lambat. Kalau kita tidak cepat ya artinya kita ditinggal," katanya.
Oleh karena itu, ia menitipkan kepada para pendukungnya yang hadir pada kesempatan itu untuk bekerja keras dalam dua bulan menjelang Pilpres 2019. "Saya titip apa adanya bahwa dalam dua bulan ini sangat menentukan sekali. Kemana arah negara ke depan akan kita bawa," katanya.
Sumber : republika.co.id
"Perlu saya ingatkan bahwa kelas menengah Indonesia semakin hari akan semakin naik," kata Jokowi.
Fakta itulah, menurut Jokowi, yang akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik. Kenaikan skala usaha juga diproyeksikan akan terus terjadi dengan dinamis.
"Yang usaha super mikro jadi usaha mikro. Usaha mikro naik jadi kecil. Kecil jadi menengah. Memang tahapannya seperti itu," katanya.
Ia menambahkan, nantinya lima tahun ke depan akan banyak deregulasi dan banyak debirokratisasi sehingga mempercepat semuanya. "Kita ingin kayak di BKPM, kalau ingin izin datang ke BKPM, dua jam bisa dapat sembilan izin. Dua jam untuk sembilan izin. Ini satu izin bisa berbulan bulan. Sembilan izin bisa bertahun-tahun. Ini hanya dua jam. Artinya apa, kecepatan akan terus kita bangun," katanya.
Jokowi menegaskan, reformasi struktural harus dikerjakan. Sebab, tanpa itu sulit bagi Indonesia untuk bisa memenangkan kompetisi karena apapun ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara lambat.
"Enggak ada ceritanya negara besar kalahkan negara kecil. Ke depan negara yang cepat akan kalahkan negara yang lambat. Kalau kita tidak cepat ya artinya kita ditinggal," katanya.
Oleh karena itu, ia menitipkan kepada para pendukungnya yang hadir pada kesempatan itu untuk bekerja keras dalam dua bulan menjelang Pilpres 2019. "Saya titip apa adanya bahwa dalam dua bulan ini sangat menentukan sekali. Kemana arah negara ke depan akan kita bawa," katanya.
Sumber : republika.co.id
Advertisement